Selasa, 12 Juli 2022

Bab 1. Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda x

Materi Tentang Kerajinan BAB 1



A. Karakteristik Kewirausahaan
Wirausaha, menurut   asal  katanya,  terdiri  atas  kata wira dan  usaha. Wira, berarti  pejuang, pahlawan,  manusia  unggul, teladan,  berbudi  luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Pengertian wirausaha, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah orang  yang  pandai  atau  berbakat   mengenali   produk  baru,  menentukan cara produksi  baru, menyusun  kegiatan  untuk  mengadakan produk  baru, mengatur permodalan operasinya  serta memasarkannya.  Pelaku wirausaha, dikenal juga dengan sebutan wirausahawan  atau entrepreneur, adalah seseorang yang memiliki kualitas jiwa kepemimpinan dan inovator pemikiran dalam melakukan usaha. Entrepreneur dapat diartikan juga sebagai seseorang yang mampu  mewujudkan  ide ke dalam sebuah  inovasi yang sukses. Kewirausahaan, atau entrepreneurship, memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Kewirausahaan, seperti  tercantum dalam lampiran Keputusan  Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, adalah semangat, sikap, perilaku  dan  kemampuan seseorang   dalam  menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk  baru dengan meningkatkan efisiensi dalam  rangka  memberikan  pelayanan  yang  lebih  baik dan  atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Entrepreneurship adalah sikap dan perilaku yang melibatkan keberanian mengambil risiko, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.



Sifat-sifat seorang wirausahawan seperti berikut.

1.  Percaya Diri

Kepercayaan  diri merupakan   paduan  sikap dan  keyakinan  seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif  dan   dinamis   dan   banyak   ditentukan  oleh   kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan memengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian,  ketekunan,  semangat kerja, kegairahan  berkarya. Kunci keberhasilan  dalam  bisnis adalah  untuk  memahami diri sendiri. Oleh karena itu, wirausaha  yang sukses adalah  wirausaha  yang mandiri dan percaya diri.

2.  Berorientasikan Tugas dan Hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu  mengutamakan nilai-nilai motif  berprestasi,   berorientasi   pada laba, ketekunan,  dan kerja keras. Dalam kewirausahaan,  peluang  hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pengalaman dan pengembangannya diperoleh dengan caradisiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi.

3.  Berani Mengambil Risiko

Salah satu hal penting dalam memulai berbuat sesuatu yang baru adalah berani mengambil  risiko untuk melakukan sesuatu  yang belum pernah dilakukan  sebelumnya.  Inovasi atau  kebaruan  tidak  akan  muncul  jika kita melakukan hal-hal yang sudah dilakukan oleh orang lain, dan tidak berani melakukan hal-hal yang belum pernah kita lakukan. Wirausahawan adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.  Wirausahawan   menghindari  situasi  risiko  yang  rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini, ada dua alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang menanggung risiko dan alternatif yang konservatif.

4.  Kepemimpinan

Kepemimpinan  adalah  sikap yang  dimiliki oleh  seorang  pemimpin  di antaranya  memiliki visi yang  jelas, memiliki integritas  dan  kejujuran, mampu   berkomunikasi   dengan  baik,  menjadi   teladan,   rendah   hati, mau  mendengar,  mampu   memotivasi   orang   lain  untuk  melakukan tugasnya  dan berlaku adil. Seorang  wirausahawan  harus memiliki sifat kepemimpinan,  kepeloporan,    keteladanan.  Ia  selalu   menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam  proses  produksi  maupun pemasaran dan  selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.

5.  Keorisinalitas/Keaslian

Keaslian ide, gagasan, pemikiran dan keputusan dapat diperoleh dengan keluasan   wawasan   dan   kemampuan  berpikir  kreatif,  serta   melihat peluang  yang  ada.  Orisinalitas muncul  dari kemampuan untuk  selalu menuangkan imajinasi dalam  pekerjaannya,  keinginan  tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan, memiliki sikap mental yang positif dan  daya pikir kreatif. Karya orisinal juga hanya  dapat  dihasilkan oleh wirausahawan  yang memiliki keahlian di bidangnya  serta rajin mencoba hal-hal baru yang inovatif.
6.  Berorientasi ke Masa Depan

Masa depan  memiliki berbagai  peluang  dan  tantangan yang berbeda dengan saat ini. Seorang dengan kewirausahaan berani melihat peluang dan tantangan tidak hanya di saat ini, melainkan juga di masa depan. Salah  satu  indikator  atau  tanda  seseorang   memiliki entrepreneurship atau  jiwa kewirusahaan  adalah  mampu  membuat usaha  bisnis sendiri, menjadi wirausahawan. Wirausaha dalam bidang teknologi transportasi dan logistik, dapat  menjadi  wirausahawan  yang menghasilkan  produk, wirausahawan  penjual  produk  ataupun wirausaha  yang  memberikan jasa perbaikan  produk teknologi transportasi  dan logistik. Keberhasilan wirausahawan  adalah  saat  usahanya  dapat  menghasilkan  keuntungan atau  laba,  mampu   mempekerjakan  banyak  orang, memberikan   bagi lingkungan sekitarnya, serta dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negaranya.

Rabu, 09 Februari 2022

Macam Makanan Awetan Dari Bahan Nabati

Makanan awetan merupakan pengolahan bahan makanan yang menghasilkan makanan yang memiliki daya simpan yang lama.

Dan makanan awetan dari bahan nabati adalah olahan dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan. Pengawetan makanan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan baik keadaan fisik maupun unsur kimia didalamnya sehingga bertahan lebih lama.

Mengawetkan makanan dilakukan dengan berbagai cara baik diolah menjari makanan baru, menggunakan teknik penyimpanan, proses fisik maupun kimia. Pertama kita akan membahas 2 teknik utama dalam pengawetan berikut.

1. Pengawetan Secara Fisik

Pembuatan makanan awetan secara fisik memiliki berbagai jenis berikut pembahasannya

a. Pengeringan

Teknik pengeringan merupakan proses untuk mengeluarkan atau menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan energi panas. Kandungan air didalam bahan dikurangi sampai batas dimana mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya.

Dalam proses pengeringan bahan akan menjadi lebih awet dan volume bahan menjadi lebih kecil. Akan tetapi tidak efektif untuk bahan yang mengandung gugus fungsional seperti vitamin dan protein.

b. Pengawetan Suhu Rendah

Cara pengawetan ini dapat dibagi menjadi dua cara yaitu pemdinginan dan pembekuan. Teknik pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan. Sedangkan pengawetan dengan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku.

Dengan pendinginan dapat mengawetkan bahan makanan selama beberapa hari atau minggu tergantung pada macam bahan panganya. Sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan makanan sekitar beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun.

Cara Pendinginan atau Pembekuan masing-masing memiliki pengaruh berbeda terhadap rasa, tekstur, nilai gizi, dan sifat-sifat lainya. Beberapa bahan makanan akan rusak pada suhu yang terlalu rendah.

c. Pengemasan

Cara Pengemasan merupakan proses pengolahan makanan yang berfungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air. Perkembangan dalam pengemasan sangat pesat baik pengemas palstik, kayu, karton, gelas dan metal.

Berbagai bahan kemasan seperti tetaprak, tetabrik, tetraking merupakan teknologi baru bagi berbagai aneka jus serta produk cair lainnya. Sterilisasi bahan kemasan dilakukan dengan pemberian cairan atau uap hydrogen peroksida dan sinar UV atau radiasi gama.

 

d. Pembuatan Tepung

Teknik ini merupakan proses pengelolaan bahan makanan dengan cara mengubahnya menjadi tepung. Hasil dari proses ini akan menghasilkan tepung sehingga lebih memudahkan dalam pengemasan dan penyimpanan dalam waktu lama.

Cara ini biasanya ditterapkan pada bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Sebagai contohnya seperti padi, jagung, gandum dsb.

2. Pengawetan Secara Biokimia

Teknik pengawetan secara biokimia dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia lain sebagai pengawet.

a. Pengasinan

Pengawetan makanan pengasinan adalah mengawetkan makanan dengan cara menambahkan garam pada bahan makanan. Kadar garam yang tinggi akan menghambat mikroorganisme yang membuat makanan cepat busuk.

b. Pemanisan

Pengawetan makanan pemanisan adalah mengawetkan makanan dengan cara menambahkan larutan gula pada bahan makanan. Kadar gula yang tinggi pada makanan akan mencegah kerusakan pada makanan.

c. Penambahan Bahan Pengawet lain

Pengawetan makanan juga dapat dilakukan dengan cara menambahkan bahan pengawet seperti enzim paparin, enzim bromelin, asam sitrat dan bahan lainnya. Namun penggunaan bahan pengawet harus menggunakan bahan yang aman untuk makanan.

Senin, 13 September 2021

PENGERTIAN KAPASITOR


    Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator) adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan arus listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.

Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :
1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1µF = 1.000 nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)

    Kapasitor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam atau metal dan sebuah isolator diantaranya sebagai pemisah. isolator ini disebut sebagai Dielectric. Dielectric inilah yang nantinya akan menyimpan muatan arus DC. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor disingkat dengan huruf “C”.

MACAM-MACAM KAPASITOR
A. KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPACITOR)
Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak dapat diubah maupun berubah-ubah. Berikut ini adalah jenis-jenis Kapasitor yang termasuk fixed capacitor :

1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)
Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

2. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)
Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian elektronika (tidak memiliki polaritas)

3. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)
Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik.

4. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari bahan mika. Nilai kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.

5. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)
Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada rangkaian yang memerlukan kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor elektrolit ini memiliki polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-), sehingga pada pemasangannya harus memperhatikan polaritasnya. Pada umumnya nilai kapasitor elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF).
Biasanya di badan kapasitor elektrolit (ELCO) akan tertera nilai kapasitansi, tegangan (Voltage), dan terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, kapasitor elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya.

6. Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena kapasitor jenis ini memakai bahan logam tantalum sebagai terminal anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan kapasitor elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum merupakan jenis kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.

B. KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)
Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

1. VARCO (Variable Condensator)
VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF

2. Trimmer
Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.

JENIS KAPASITOR

Kapasitor Polar
Memiliki polaritas (+) dan (-). Dalam pemasangan dalam rangkaian elektronika harus memperhatikan polaritasn positif (+) dan negatif (-) terhadap arus dan tegangan pada rangkaian terserbut. Jika terpasang terbalik, maka akan menyebabkan kerusakan komponen yang ditandai dengan meledak dan munculnya asap pada komponen tersebut. Untuk mengetahui polaritas komponen kapasitor, dapat dilihat dengan cara sebagai berikut :
1. Melihat pada tubuh komponen
2. Melihat panjang kaki komponen.
Namun, sangat tidak disarankan untuk melihat polaritas dari panjang kaki kapasitor, karena nantinya pada rangkaian elektronika, kemungkinan panjang kaki kapasitor ini akan sama.

Contoh Kapastior Polar adalah Elco (Electrolit Condensator/Capasitor) dan Kapasitor Tantalum

Kapasitor Non Polar (Bipolar Capasitor)
Jenis kapasitor ini bisa dipasang bolak-balik. Contoh : Kapasitor Mika, Kapasitor Kertas, Kapasitor Keramik, Kapasitor Polyster

 Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian 
Pada peralatan elektronika, kapasitor merupakan salah satu jenis komponen elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap rangkaian elektronika memerlukannya. Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada kapasitor :

Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik (Fungsi Utama)
Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Bypass AC)
Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Blocking DC)
Sebagai Kopling (Untuk meningkatkan tegangan suatu rangkaian)
Sebagai Pembangkit Frekuensi (Jika dirangkain dengan induktor, contoh : Hartley Oscillator)
Sebagai Penggeser Fasa (Memanfaatkan sifat Charge Discharge Kapasitor)
Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)

 Cara Kerja Kapasitor 
Kapasitor bekerja dengan sistem Bypass AC dan Blocking DC. Artinya, kapasitor akan melewartkan arus AC dan kapasitor hanya akan bekerja layaknya resistansi biasa. Namun, jika dilewati arus DC, dia akan menyimpan arus DC tersebut sebesar kapasitas yang dimilikinya.
Jika dialiri arus DC, kapasitor akan Charge, dan akan Discharge apabila arus pada kapsitor telah penuh. Dalam pengisian (charging) dibutuhkan suatu aliran arus dari sumber tegangan . Bila pelat – pelat kapasitor tersebut hubung singkat dengan suatu penghantar maka akan terjadi pengosongan (discharging) pada kapasitor yang akan menimbulkan panas pada penghantar tersebut.

 KAPASITANSI
Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 10^18 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = C.V
Penjelasan:
Q = Muatan yang satuannya Coulumb
C = Kapasitas yang satuannya Farad
V = Tegangan yang satuannya Volt

Rumus untuk Kapasitor dengan Rangkaian Paralel

C Total = C1 + C2 + C3
Pada rangkaian Kapasitor paralel tidak terjadi sama sekali pembagian untuk tegangan atau muatan listrik, semua tegangan akan memiliki jumlah yang sama pada setiap titik yang ada di rangkaian kapasitor paralel tersebut.


Rumus untuk Kapasitor dengan Rangkaian Seri
1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3
Pada setiap pengukuran kapasitor seri ini terjadi pembagian tegangan dari sumber tegangan kepada setiap titik, yang pada akhirnya jika digabungkan dengan cara di jumlahkan tegangan-tegangannya dari setiap titik maka akan terlihat sama seperti jumlah tegangan dari sumber tegangan.


Menghitung Jumlah Energi
Energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan 1 coulomb pada tegangan 1 volt adalah sebesar 1 joule.
W = Q . V
Keterangan :
Q  = muatan (Coloumb)
V  = tegangan (Volt)
W = Energi (Joule)

Time Konstan
t = R.C
Keterangan :
t = waktu (Second)
R = Hambatan (Ω)
C = kapasitansi (Farad)